Tuesday, April 19, 2011

IDENTIFIKASI,KLASIFIKASI, DAN PEMBERIAN DEFINISI VARIABEL-VARIABEL

Thanks for your visit. Knowledge as tree without fruits if it not submitted to any other
SOURCE:  SUMADI SURYABRATA on METODOLOGI PENELITIAN, 2003, JAKARTA: RAJA GRIFINDO PERSADA 
            Dalam mengambil kesimpulan-kesimpulan teoritis sebagai langkah akhir dari penelaahan kepustakaan harus mengidentifikasi variabel-variabel, sebab persiapan metodelogis untuk menguji hipotesis penelitian, peneliti harus memastikan bariabel-variabel yang akan diteliti. Dari variabel-variabel tersebut nantinya akan dihasilkan data yang akan mempengaruhi dlam penarikan kesimpulan.
a.       Engidentifikasi variabel
                  Menurut Sumadi Suryabrata variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian. Sering pula variable dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
                  Apa yang menjadi variabel dalam suatu penelitian ditentukan oleh landasan teoretinya dan ditegaskan oleh hipotesisinya. Semakin sedrhana suatu penelitian maka variabel yang dilibatkan semakin sedikit. Demikian pula sebaliknya semakin rumit permasalahan yang diteliti mak akan semakin banyak variabel yang dilibatkan dalam penelitian tersebut.
                  Kecakapan dalam mengidentifikasi variabel penelitian adalah keterampilan yang berkembang karena latihandan pengalaman.
b.      Mengklasifikasikan variabel
                  Setelah diidentifikasi varibel perlu diklasifikasikan guna penentuan alat pengambilan data. Berkaitan dengan proses kuantifikasi variabel dapat dikategorikan menjadi empat kategori, yaitu:
1)      Varibel nominal, yakni varibel yang bersifat diskrit dan saling pisah (mutually exclusive). Contoh: jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan.
2)      Variabel ordinal, yakni variabel yang disusun berdasarkan jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang ini biasanya diberi label anka 1, angka 2, dan seterusnya. Contoh: hasil perlombaan inovatif produktif mahasiswa, rangking mahasiswa dalam suatu mata kuliah.
3)      Variabel interval, yakni varuabel yang dihasilkan dari proses pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasumsikan didapat satuan (unit) yang sama. Contoh:prestasi belajar, penghasilan,sikap seseorang terhadap suatu program acara TV.
4)      Variabel ratio, yakni variabel yang dalam kuantitasnya mempunyai nilai nol mutlak, variabel ini jarang sekali digunakan terlebih-lebih dalam penelitian ilmu sosial.
Menurut fungsinya dalam penelitian varibel dapat dkategorikan sebagai hubungan anatara varibel tergantung dengan variabel bebas,kendali, moderator, rambang. Pengkategorian ini didasrkan pada hubungan sebab akibat.
1)      Variabel tergantung adalah variabel yang yang menjadi titik pusat persoalan dalam suatu penelitian, keadaan varibel tergantung dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Contoh: dalam penelitian pendidikan yang menjadi persoalan adalah hasil belajar, hasil belajar seseorang dipengruhi/bergantung pada faktor lain yang mendukung maupun menghambat.
2)      Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Contoh: jika variabel tergantungnya adalah hasil belajar maka variabel bebasnya adalah metode mengajar.
3)      Variabel moderator adalah variabel sebagaimana variabel bebas namun pengaruhnya tidak terlalu diperhitungkan. Contoh: jika variabel tergantungnya adalah hasil belajar maka variabel moderatornya adalah jenis kelamin
4)      Variabel kendali(kontrol) adalah varibel yang dusahakan untuk dinetralisasi. Misalanya umur berpengaruh tehadap hasil belajar maka dintralisasi dengan mengambil kelompok umur tertentu.
5)      Variabel rambang adalah variabel selain termasuk pada variabel nomer 1-4 yang masih banyak lagi namun pengaruhnya terhadap variabel tergantung tidak begitu berarti.
                        Selain 5 variabel tersebut masih ada variabel intervening,yakni variabel yang merupakan penghubung antara variabel tergantung dan variabel yang lain, variabel intervening tidak dapat ditentukan namun dapat disimpulkan kerena varibel intervening merupakan proses yang terjadi pada subjek yang diteliti. 

a.       Merumuskan defenisi operasional variabel-variabel
      Definisi variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang dapat diamati atau diobservasi. Sifat apat diamati dan diobservasi ini memunkinkan bagi orang lain untuk menguji kembali kebenaran penelitian yang peneliti lakukan. Penyusunan definisi opersional diperlukan untuk menentukan alat pengambil data yang paling cocok untuk variabel tersebut.
      Cara menyususn definisi menurut Sumadi Suryabrata ada bermacam-macam, namun untuk memudahkan definisi tersebut dapat dikategorikan menjadi tiga macam.
1)      Definisi yang menekankan kegiatan(operation) apa yang perlu dilakukan. Definisi ini disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan(operations) yang harus dilakukan agar variabel yang didefinisikan terjadi. Contoh: lapar adalah keadaan dalam individu yang terjadi setelah dia tidak makan selama 24 jam. Disini variabel lapar didefinisikan sebagai kegiatan tidak makan selama 24 jam(apa lapar itu?).
2)      Definisi yang menekankan bagaimana kegiatan (operation) itu dilakukan. Definisi ini disusun berdasarkan bagaimana variabel yang didefinisikan itu beroperasi. Contoh: orang lapar adalah orang yang mnyantap makanannya kurang dari satu menit setelah makanan dihidangkan. Disini varibel lapar beroperasi jika sesorang memakan makannannya kurang dari satu menit stelah dihidangkan (bagaimana yang disebut lapar itu?).
3)      Definisi yang menekankan sifat-sifat statis variabel yang didefinisikan. Definisi ini disusun berdasarkan bagaimana nampaknya variabel yang didefinisikan itu. Contoh: orang lapar adalah adalah orang yang selau memegangi perut, mukanya pucat. Disini variabel lapar dikethui jika seseorang selalu memgangi perut, mukanya tampak pucat.
                        Setelah variabel-variabel didefinisikan secara operisonal maka hipotesis yang sudah dirumuskan siap untuk diuji kebenarannya dengan data empiris